Sabtu, 13 April 2013

Belajar Kebebasan dalam kemajemukan berbangsa- secuplik pembelajaran dari nilai-nilai sejarah dari Museum kota kecil di negara Kincir Angin

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawannya.Sekilas dari kata-kata revolusioner Bung Karno pada tanggal 10 Nopember 1961 ini harus kita kaji dan kita maknai sebagai sesuatu yang sangat fenomenal hingga kini. sebagai bangsa yang besar, tentunya ada banyak karya dan peranan dari anak-anak bangsa ditempo dulu harus dinikmati dan dipakai sebagai penyegaran wawasan kita sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan bangsa untuk berkiprah dimasa yang akan datang.Selaras dengan hal itu, maka ada baiknya juga kita menengok dari sisi positif dari belajar sejarah dari negara Belanda. Negara yang memiliki populasi lebih kurang 16 juta ini memiliki beragam hal yang mereka lakukan dalam melestarikan budaya mereka lewat museum. Penulis sangat impresif melihat betapa kreatif, edukatif yang memiliki entertainment juga ekonomis pemerintah Belanda dalam mengembangkan nilai-nilai sejarah yang lama. terbukti, dengan pengembangan Museum Brielle yang sangat mutahir tetapi tidak meninggalkan keluhuran dalam melestarikan budayanya. Ketika Penulis beranjangsana ke sana banyak hal yang dapat dilakukan diantaranya penulis diajak untuk mengenal sejarah manusia Belanda sampai pada pembebasan dari negara Belanda untuk pertama kalinya di negara ini. Juga gambaran ekspedisi dari para pelaut muda Belanda untuk mengarungi samudera hindia yang ganas untuk mendapatkan hasil rempah-rempah dari berbagai negara. Sungguh fantastis dan mantap, gambaran sejarah yang begitu apik dikemas tetapi semuanya untuk pengembangan dan pelestarian budaya. Mengacu pada kujungan ke negara kincir angin itu, maka ada 3 hal penting yang dapat ditarik dari kunjungan singkat itu. Yang pertama, melalui sejarah kota Brielle,Kebebasan perlu ada tetapi harus ada batas-batas kewajaran yang dapat dipakai dalam keadaban manusia.sebagai contoh, batas-batas kewajaran itu adalah pengembangan nilai-nilai gotong-royong, keadilan dan menolong antar sesama manusia yang selalu dikedepankan agar dapat memberikan selalu memberikan kesempatan untuk melakukan komunikasi yang terbuka dan tepat pada sasaran. Ini berarti sesama manusia siapapun dia baik itu pemimpin, penemu atau siapapun dia, kita harus saling menghargai dan menolong satu dengan lainnya agar kedepan perwujudan persahabatan sesama anak bangsa dapat terjalin karib. kedua, nilai-nilai sejarah yang dapat dipakai adalah nilai-nilai kebebasan dalam mendukung semangat pluralisme atau kemajemukan. Ini berarti tidak boleh membiarkan nilai-nilai intoleransi di berbagai bidang dan aspek kehidupan. Jika pembiaran terhadap nilai-nilai intoleransi ini dikembangkan maka pemberontakan dan pergolakan dalam berbagai bidang dapat meremukan seluruh kehidupan masyarakat. untuk itulah, sebagai pemimpin atau penemu dalam komunitasperlu memikirkan formulasi disksusi yang memiliki kualitas dan bermanfaat bagi semua elemen bangsa tanpa memandang status, dan latar belakang seseorang sehingga dapat menciptakan proses demokratisasi yang sehat. ketiga yang terlebih penting adalah mampu menampilkan kebebasan yang memiliki nilai-nilai inovasi. Banyak dari para pahlawan Belanda adalah inovator handal. menjadi seorang inovator berarti selalu menghasilkan karya-karya yang produktif dan dapat dinikmati oleh semua unsur masyarakat.memang semua karya inovasi tidak dapat menyenangkan semua pihak, pasti ada pro dan kontra, untung dan rugi dalam pemikiran masyarakat. meski demikian lewat karya produktif itu dapat menghasilkan beragam pemikiran kreatif lainnya yang dapat mendukung keharmmonisan dan kesejahteraan bangsa. Penulis: Petrus Titus Reawaruw

Artikel:


(Kisah Para Rasul 9:19b-31)
Ketika penulis berjalan-jalan ke Monumen Kapal Selam, Ia melihat sebuah panorama yang heroic dari para pembela-pembela kemerdekaan laut pada masa perjuangan 1945. Mulai dari tempat masuk dipelataran halaman sampai dengan ruangan kapal selam. Secara tersirat dan tersurat, semangat patriotisme yang kental sangatlah terbukti. Ini menandakan bahwasannya semangat para pahlawan ini tak mudah menyerah sampai titik darah penghabisan. Nah mengacu pada hal tersebut diatas maka ini juga sepantasnya berlaku bagi kita pribadi lepas pribadi yang mengaku Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat. Kita yang sudah dianugerahkan sebuah kuasa hendaknya melakukan perkerjaan Allh dengan murni tanpa tedeng aling-aling apapun juga. Khususnya di tahun 2012 ini ada pelbagai hambatan, tantangan, maupun ancaman yang begitu rupa berantai menghantam iman kita dan kita umatNya memilih untuk siap siaga sebagai pemimpin di muka bumi. Disinilah kita membutuhkan kekuatan yang berbeda dari kekuatan yang ditawarkan dunia. Kekuatan ini dapat kita pertahankan manakala kita kesetiaan. Dalam kekuatan ini ada sikap untuk mempertahankannya sampai Mati. Paulus Rasul dalam Perjanjian Baru membuktikan dalam semua yang diamanatkan kepada dia berlangsung begitu baik dan sempurna adanya. Selaras dengan itulah maka kita perlu mempelajari beberapa sikap daripada Paulus ini sehingga kita dapat mempertahankan iman kita setia sampai ajal menjemput:
1. Paulus adalah pengabar injil sejati
Seperti dilansir dari Kitab kisah para Rasul 9;19-20b Saulus tinggal bersama-sama dengan murid-murid dengan murid di Damsyik. Ketika itu Ia memberitakan Yesus dirumah-rumah ibadat dan mengatakan Yesus adalah anak Allah. Paulus sebelumnya adalah Saulus. Ia dikenal sebagai tokoh yang amat pandai dikalangan imam Yahudi. Ia piawai dalam membuka kitab hukum Taurat di dalam hidupnya setiap hari. Akan tetapi Saulus ini mempunyai sikap yang sangat tidak terpuji yakni Ia adalah pribadi yang garang dan suka membunuh jemaat Kristus. Meski demikian Allah tidak membiarkan Saulus ini terus menerus hancur-luluh lantah malahan Allah menggiring Saulus dalam suatu karya yang sangat indah yakni melalui perjumpaan di damsyik. Saulus Buta dan ia kemudian di sembuhkan juga oleh Tuhan melalui hamba Allah yakni Ananias. Lalu namanyapun berubah menjadi Paulus. Perubahan ini dari seorang pembantai, pembunuh yang sangat garang pada umat Tuhan digantikan dengan sikap yang mau dan rela mengabarkan Firman Tuhan Sejati. Bahkan tidak itu saja kekuasaannya semakin hebat dan luas pengaruhnya kepada orang-orang yang belum mempercayai firman Tuhan karena pemberitaan yang dilakukan oleh Paulus. Adalah suatu kewajiban dan kewajaran bagi kita sebagai umat pilihan Allah untuk mengabarkan berita keselamatan tentang Yesus Kristus. Ini harus dilakukan baik itu dalam waktu suka dan waktu duka. Dikala kita diberkati dan kita mengalami suasana berat. Terbukti bahwasanya kita harus pergi memberitakan Firman Tuhan kepada semua orang tanpa membedakan status, latarbelakang dan kekayaan pribadi-lepas pribadi atau Koorporat. Ini harus kita jalankan di dalam hidup kita. Oleh karenanya harus menjadi kiat kita untuk membagikan hati Yesus tanpa lelah sebab jerih payah yang kita lakukan tidak akan sia-sia. Disisi lain dengan pemberitaan injil yang kita sampaikan ini merupakan pedang yang bermata dua yang mampu mengoreksi, memberitahukan mana yang merupakan kehendak Allah dan juga kehendak manusiawi kita atau yang lebih parah kehendak setan. Untuk itulah kita harus mau berefleksi akan kebenaran Firman ini sambil kita mengevaluasi hidup kita apakah kita sudah berada di dalam Tuhan atau sebaliknya kita semakin jauh dari hadapan Tuhan. Paulus contoh pengabar injil tulen yang mau memberikan hati Tuhan tanpa mengenal lelah serta situasi dinamik yang bergejolak saat itu
2. Mengetahui ada Berkat sekaligus Ancaman
Rupa-rupanya penyampaian terhadap firman Tuhan ini ada yang menyebabkan beberapa orang diberkati dan ada juga orang-orang yang mengalami iri hati dan sakit hati akibat pengajaran Paulus tentang Tuhan Yesus. Bahkan ironis, mereka yang mendengarkan pengajaran tentang Tuhan Yesus Kristus itu lalu mau membunuh Paulus ( ayat 22-23). Betapa sungguh luar biasa bahwasannya Allah pun juga berserta dengan Paulus. Sekalipun ada rencana pembunuhan tetapi Ia selalu mengalami kebebasan dan keterlepasan dari belenggu yang mengintimidasi. Ia lolos dari upaya –upaya yang dilakukan oleh beberapa glintir orang yang ingin menghancurkan kehidupannya. Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah saat firman disampaikan memang terjadi banyak kelepasan dan berkat. Meski demikian perlu kita ingat bahwasannya setanpun juga bergerilya untuk membunuh, dan juga membinasakan karena pemberitaan firman adalah sebuah boomerang yang tidak menyegarkan. Kita sebagai umat Tuhan harus memiliki hikmat dan maarifat untuk mengetahui bahwasannya tidak semua orang yang akan menyenangi pemberitaan Firman Tuhan. Bahkan yang paling trend terjadi di masyarakat sekarang adalah pembunuhan karakter( Character assassination). Artinya banyak fitnah, cibiran yang disemburkan tanpa berdasarkan fakta sehingga menjadi wacana yang menyebabkan ketidaknyamanan ditengah jemaat . Kalau sudah begitu maka yang terjadi kegalauan didalam jemaat selanjutnya terjadi eksodus atau imigrasi jemaat dari satu jemaat yang lain. Ini sangat memprihatinkan bahwa terjadi banyak fitnah murahan yang memperkeruh suasana iman. Lebih jauh, yang semestinya jemaat lakukan adalah bersatu dan tidak melemparkan fitnah diantara tubuh Kristus sehingga nama Tuhan ditinggikan dan bukan kepentingan emosional dan harapan semu yang pada akhirnya menghasilkan pengdekadensian moral. Umat Tuhan mesti bersatu dalam keadaan apapun sehingga nama Tuhan dan kedasyatan Kuasa Allah benar-benar terjadi.
3. Dalam keadaan Damai, Injil itu bersemi secara penuh.
Diayat terakhir kita melihat bahwa Paulus dipindahkan ke Yudea, Galelia, dan Samaria. Keadaan daearah-daerah itu damai. Untuk memberitakan kabar baik ini perlu disertai dengan damai sejahtera. Sumber dari damai sejahtera ini hanya didapatkan melalui Tuhan Yesus. Yesus adalah sumber air kehidupan. Sebagai sumber atau mata air kehidupan, Ia selalu memberikan kesegaran yang tak pernah habis. Bahkan kehidupan kekalpun pasti Di sediakan oleh Allah. Untuk itulah kita sebagai umat Tuhan yang berbahagia harus percaya bahwasannya ketika Injil disampaikan maka ada kelepasan dan kelegaan yang tidak bisa dihitung secara matematika, atau ilmu pengetahuan lainnya dimuka bumi. Oleh karenanya percayalah bahwa kalau kita mau setia sampai mati belajarlah dari Paulus yang memiliki sikap sebagai pengabar injil yang sejati, mengetahui berkat dan kutuk dan mampu merasakan kedamaian yang sejati maka kita akan sampai pada tujuan kita hidup yang kekal. Petrus( penulis adalah anggota team kanaan Surabaya. Jika anda memilki beban doa atau pertanyaan sehubungan dengan artikel ini anda dapat mengirimkan emailn ke pet_watu_2000@yahoo.com atau dapat sms di 08175418132.)

Misi surgawi

Team Kanaan Surabaya: Mujizat Pasti Dahsyat
Kediri(25/09) kekuatan dan semangat kasih sayang Allah begitu besar bagi manusia memang merupakan suatu hal yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan oleh siapapun dan dimanapun juga. Ini membutuhkan kerjasama yang erat antara Roh Kudus dan manusia sehingga dengan kemanunggalan tersebut dapat menghasilkan daya magnet spiritual yang memancarkan dan merekah kepada semua orang yang percaya pada Kristus Yesus. Serupa dengan hal tersebut diatas maka Team Kanaan sangat berbahagia dalam membagikan kasih dengan sesama saudara seiman di gereja GSJA Kandangan. Pertemuan yang didasarkan dengan rasa persaudaraan yang kuat ini terjadi seolah tidak ada pembatas antara kota Surabaya dengan desa kandangan. Kemurahan dari kasih Allah ini didahului dengan ramah tamah yang ringan dan berdampak dari hamba Allah Bapak Richard Patinasarani. Pisang goreng dan teh manis disediakan oleh tuan rumah menyebabkan team Kanaan disegarkan oleh sajian yang sederhana ala desa namun mantaap sekali. Selanjutnya, team mempersiapkan diri dalam berdoa dan bersatu hati untuk bersama-sama seiring-seia sekata untuk berdoa dan memohon kasih karunia Allah mengalir di ibadah pada pagi itu. Sebagai hasil ibadah dipenuhi dengan tangisan sukacita dan air mata yang mengalir dari raut wajah para jemaat. Aliran dari kuasa Roh Allah menguasai ruangan gereja sekitar 30 menitan. Semua jemaat larut dalam pujian dan pengagungan bagi Allah yang kaya akan karunia kemuliaanNya. Selanjutnya, Puji-pujian pun dilantunkan jemaat pun bergairah dalam mengadakan pujian yang sederhana tetapi memiliki makna kasih kekeluargaan yang mesra yang tidak dapat memisahkan satu dengan yang lain. Tidak hanya pada saat pujian dan penyembahan saja, para jemaat juga sangat berantusias dalam mendengarkan kebenaran firman Tuhan yang dibagikan oleh Pdt Johnny yang terambil dari nats 1 Petrus 4:7 yang menegur setiap orang untuk bersiap sedia dan rela dalam menghadapi era yang semakin tidak menentu. Untuk itulah kita harus dan terus menerus bergantung kepada Tuhan Yesus Kristus sang pembuat mujizat setiap waktu. Hal ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan tidak menyerah melainkan berani untuk melangkah dalam kasih Allah. Oleh sebab itu jangan ada kata iri hati, cemburu kepada sesama untuk seterusnya beranin bergerak dalam kepenuhan kuasa Roh Kudus dan melangkah dengan iman yang penuh dengan pengharapan yang gilang gemilang. Acarapun selanjutnya dilanjutkan dengan tantangan iman dengan menantang semua orang yang galau dalam pengharapan mereka. Alhasil hampir semua jemaat maju dan merasakan hadirat Allah. Tetesan air mata keluar secara luarbiasa sampai-sampai mereka merasakan kelepasan dan hadirat Allah yang begitu dahsyat adanya. Sebagai kesimpulan, banyak orang diberkahi dengan ibadah dipagi itu. Adapun acarapun berlanjut dengan pembagian buku renungan baik untuk anak-anak, remaja dan dewasa beserta tabloid Gloria bagi mereka yang dapat menjawab Kuis alkitab. Hal ini diperlukan untuk mendukung pelayanan yang ada di daerah atau dilingkungan GSJA Kandangan. Semua orang bersukacita dan berbahagia dalam mendapatkan buku-buku ini dan sebuah tabloid itu. Acara berlangsung selama 2 jam ini diakhiri dengan ramah tamah yang khas dari kediri.
Bagi anda yang ingin dilayani oleh team kanaan, anda dapat menghubungi Bapak Edo di telepon 08883021898. Tuhan memberkati .(Pete)

Rabu, 01 Februari 2012

Another From My student To Heaven

Praising God
By: Axel 5B-Sekolah Ciputra Sby

Of every minute of everyday I need you God
And I love my fishing rod
I feel that you are very close to me when I praise you
Even though some of my friends are cruel
I still forgive them
And I like that feeling very much
But it doesn’t feel that I am being crunch
It feels that I am at home
Relaxed and peaceful
Like a luxurious hotel
But not like hell
You are holy
It makes me happy
Sunday is your day
From June to May
I love you very much Jesus
Thank you Jesus

The Poem- from my student to My Lord

My Poem
My love for God
Jesus, you are my savior
Every day I’ll worship you
Sunday is the day when you rest
Universe belongs to you
Singing and praising is what I can do

Church is where I usually praise you
Holy is your name
I’ll Risk my life for you
I believe in you
Someday, I’ll be with you forever & always
Thank you for your blessing till’ today
Sincerely
Your lovely Daughter, Analicia

Sabtu, 28 Januari 2012

Baptisan: Keselamatan adalah awal kehidupan begereja

Surabaya(29/01) Baptisan merupakan awal baru dari kehidupan kekristenan yang patut di junjung oleh setiap umat. Oleh sebab itu Baptisan ini merupakan simbol penting dalam menggiring kepada sebuah kebenaran yang hakiki yang terus menerus maju dalam semangat untuk membangun kehidupan khas dan unik dalam diri manusia kepada Tuhan Yesus. Selaras dengan itu maka berita baptisan ini juga berlaku untuk semua usia dan ini terjadi pada keluarga Bapak David Sinay dan Ibu Jonah sinay yang membaptiskan anaknya Carolina Yonah Sinay pada pagi ini di Gereja GPIB Wisma Mukti. Acara yang berlangsung dari pukul 09:00 hingga 10: 00 berlangsung dengan hikmat dan singkat tetapi tetap dengan penuh pengabdian kepada Sang Khalik. Acara yang berlangsung dengan pujian dan juga penyampaian firman Tuhan dengan semangat presbiter dan memiliki nuansa yang guyub diantara jemaat. Lebih jauh, pesan dari Ibu Pdt I kosakoy selaku pelayan firman Tuhan pada waktu itu menyampaikan bahwa dengan Baptisan ini merupakan pesan dari keselamatan yang baru terjadi bagi anak yang hadir dalam lingkungan keluarga dan jemaat. Disamping itu juga ini memiliki arti bahwa keselamatan harus diberitakan dan berjalan sesuai dengan seluruh keberanaran Tuhan Yesus Kristus agar seluruh keluarga dan umat dapat mengalami kesaksian keselamatan itu dengan baik. (pet)

Selasa, 24 Januari 2012

Artikel:Bertolong-tolonglah disetiap waktu, Sobat ! (kisah Para Rasul 18:1-3)

Kehidupan dunia saat ini banyak memaksimalkan keadaan yang individualistik dan egoistik yang berkepanjangan. Artinya semua orang berpikir, bertindak, dan menjalankan usaha mereka secara total tanpa memandang orang lain dan lingkungan. Alhasil banyak kerancuan dan kehancuran dalam lingkungan dan masyarakat dibuat menjadi rusak tak karuan. Ini dapat dilihat dari kehidupan terkecil yakni lingkup keluarga sampai dengan bangsa. Oleh sebab itu kita sebagai umat yang diberkati oleh Tuhan harus mampu melakukan perubahan. Ya kata perubahan ini bukan saja ditelisik dari pelayanan rohani melainkan juga lewat pelayanan fisik seperti yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah dalam kedua sisi kehidupan. Disisi lain pembangunan dan pengembangan ini perlu ada perhatian yang mendalam berbagai pihak yang dapat membuat sebuah keputusan yang menghasilkan kebaikan-kebaikan bahkan tidak menutup kemungkinan kesejahteraan. Ini juga yang dilakukan oleh Priskilia dan Aquilla dalam Kisah Para Rasul 18:1-3. mereka adalah orang-orang yang biasa saja namun dengan segala kekuatan yang mereka lakukan kepada Rasul Paulus, segala yang dianggap sederhana ini diubahkan menjadi sesuatu yang luarbiasa bagi orang lain. Ada 3 hal yang membuat Priskilia dan Aquilla begitu semangat dalam menolong satu dengan yang lain:
1. Mereka hidup dengan apa adanya(ayat 2)
Korintus merupakan kota perdagangan yang sangat ramai, dan situasi masyarakat yang ada pada waktu sangat begitu modern. Banyak orang-orang dari seluruh antero wilayah Roma berkumpul dan berdagang. Tidak berhenti disitu saja ternyata kota ini juga terdapat orang-orang atau bangsa yahudi dan Yunani. Orang-orang Yahudi adalah pemeluk agama taurat yang sangat taat dengan kehidupan keagamaan mereka. Disisi lain, ada orang Yunani yang sangat suka dengan memuja semua dewa dan dewi mereka. Kedua bangsa ini tidak mengenal akan kebenaran firman Tuhan sejati melalui Tuhan Yesus Kristus. Disituasi yang aman dan sejahtera Rasul Paulus datang untuk juga menyebarkan kebenaran kristus ini kepada masyarakat yang ada disana. Selanjutnya, dalam mensiarkan kepercayaan kepada Kristus ini Paulus menemukan dan bersahabat dengan Priskilia dan Aquila. Keberadaan persahabatan ini juga diwujudkan dalam rekan bisnis dan juga rekan sejawat dalam Allah. Sebagai bukti rekan bisnis mereka berdagang tenda bersama, dan sebagai rekan sejawat Allah, mereka saling membagikan dan membantu kepada Paulus selalu menyebarkan kabar baik pada orang-orang Yahudi di hari sabat. secara otomatis mereka juga hidup serumah bersama didalam kasih Tuhan Yesus. Sesuatu yang menarik yang dapat kita telisik yakni mereka (Priskilia dan Aquilla ) adalah orang-orang yang berpikir dan bertindak apa adanya. Ini memiliki arti mereka tidak memakai topeng-topeng kehidupan( bahasa sehari-hari penipu) dalam menerima Rasul Paulus dengan tangan terbuka dan berkerjasama dengan hati yang sukacita sehingga dalam perjalanan kehidupan mereka saling membantu dan menolong dengan baik. Ini berbeda dengan Ananias dan safira dimana mereka menipu Rasul Petrus. Dampaknya, Ananias dan Safira mati karena penipuan yang mereka lakukan( Kisah Para Rasul 5:1-10).
Sebagai umat Tuhan, kita harus memiliki hidup yang sederhana dengan apa adanya. Pelajaran yang dapat kita contoh adalah bersikap jujur dan tidak mencari-cari kesempatan dalam kesempitan dalam menghidupi kehidupan ini dengan baik. Alahsil, kita dalam hidup semakin dihargai dan dihormati didalam kehidupan ini. Tidak berhenti disitu saja kita menjadi penyelesai masalah bukan penambah masalah. Maksudnya dengan masyarkat semakin mempercayai kita dan menaruh rasa hormat yang mendalam kepada kita karena kita dapat mengulurkan tangan bagi orang lain. bahkan secara rohani, identitas kita sebagai pengikut Kristus semakin dikenang dan dihormati disepanjang hidup kita.
2. Mereka bergaul harmonis dalam berbagai suasana
Interaksi kehidupan Priskilia dan Aquila dengan Paulus berjalan baik-baik saja. Tidak itu saja mereka mampu berdiskusi baik dalam beragam hal kalau hidup mereka dalam satu rumah. Bisa dibayangkan kehidupan harmonis ini tercipta sangat manis. Inilah contoh yang harus dibangun oleh setiap komponen dalam keluarga, kampong juga kehidupan bangsa dan bernegara. Dalam kehidupan keluarga, kerukunan antar keluarga satu dengan yang lain hendaknya saling menyemangati bukan saling menggigit. Artinya setiap person dalam keluarga berani memberikan yang terbaik bagi person-person dengan yang lain bukan saling menyakiti, memaki, atau merendahkan dalam setiap suasana akan tetapi merendahkan hati, bergotong royong dan menolong satu dengan lainnya. Dikesempatan yang lebih besar, kita harus menjadi suratan Kristus yang hidup. Ini disebabkan Kristus hidup didalam kita selanjutnya menebarkan kasih Kristus ini dengan tidak berpikir mencari keuntungan untuk perut sendiri, tetapi berpikir bagi kesejahteraan bersama. Didalam lingkungan berjemaat, kita harus saling. Saling membagikan dan menopang baik dalam doa dan juga sikap hati yang rela untuk teposeliro satu dengan yang lain maka kalau hal ini diatas terjadi maka kedamaian itu pasti tercipta dengan baik.
3.Mereka mampu melakukan kabar baik ditengah kebobrokan dunia
Priskilia dan Aquila adalah sosok pribadi yang terbuka terhadap injil. Disisi lain Mereka menerima juga Rasul Paulus sebagai rasul yang memberitakan Injil. Kalau digabungkan antara terbuka dengan injil + menerima Rasul Pemberita Injil maka kehidupan buah-buah rohani yang pasti bertebaran dalam keluarga mereka. So pasti suasana ketenangan damai sejahtera yang tidak dimiliki dengan sendirinya(individual) tetapi dapat ditebarkan bagi sesama. Salah satu contoh signifikan dapat terlihat jelas dalam kehidupan Apolos sebagai pengikut Kristus yang terampil soal-soal kitab suci. Kecermatan, kepiawaian Apolos ini ternyata belum di mengerti secara mendalam akan kebenaran Tuhan. Lalu, Priskilia dan Aquila meluruskan ajaran kebenaran Kristus ini dengan baik(kisah Para rasul 18:24-28). Alhasil, Apolos menjadi pengabar injil yang lebih dahysat bagi sesama.Bagi kita Jika injil disebarkan maka ada kemerdekaan yang baik yang merebak dalam berbagai kehidupan. Kita sebagai pengikut Kristus harus mampu membagikan kesejatiaan pengajaran Kristus sehingga hal ini berdampak dalam perbaikan moral dan kualitas masyarakat.
Pelajaran bagi kita petik secara menyeluruh dari kehidupan Priskilia dan Aquila adalah kita sebagai umat percaya harus memberikan yang terbaik dengan terbuka, sederhana dan bersahaja, menerima dan menebarkan kabar baik ini dengan baik maka diharapkan transformasi dilingkup keluarga, kampong, kota dan secara luas kehidupan berbangsa dan bernegara dapat bersemarak dengan kedamaiaan yang sejati. So pertanyaan selanjutnya maukah kita bertolong-tolong disetiap waktu, sobat? (Petrus)